Aku dan Angka
Ini sudah lewat tengah malam, lebih dari pukul dua dan pikiranku masih belum bisa berhenti berpikir seperti malam sebelumnya, bahkan malam sebelum kemarin, dan malam malam lalu. Aku sedang membenci diriku sendiri. Aku sedang bertengkar dengan diriku sendiri. Aku yakin bahwa angka-angka itu tidak mendefinisikan siapa aku, aku yakin angka-angka hasil pekerjaanku sendiri itu akan berguna suatu saat nanti, karena meskipun remedial, aku menghapal materi tersebut semalaman, aku merangkum materi itu sendiri, bukan seperti mereka yang mencari jawaban di internet atau menanyakan jawaban ke orang lain. Demi Allah, itu semua pekerjaanku sendiri. Aku mencoba menerima fakta bahwa aku berada di negara yang mewajibkan setiap muridnya (di tingkat kelas 2 SMA yang ku tempati) mempelajari 16 pelajaran sekaligus dan semua nilai di SEMUA mata pelajaran HARUS bagus atau di atas rata-rata, jam masuk sekolah 6.45 pagi dan pulang 14.45 sore, belum ditambah ekstrakurikuler wajib dan kerja kelompok. L